Jumat, 24 Desember 2010

Ernie Fauziyah: Askep Klien dengan Sleep and Activity

Ernie Fauziyah: Askep Klien dengan Sleep and Activity: "PENDAHULUAN Gerontik  gerontology  geros - logos Gerontologi : Ilmu yang mempelajari tentang faktor-faktor yg mengenai lanjut usia (lansia..."

Keperawatan_FirmanSHT: KEPERAWATAN GERONTIK

Keperawatan_FirmanSHT: KEPERAWATAN GERONTIK: "ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI PENGERTIAN Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan si..."

Askep pada lansia dengan gangguan intimacy dan seksuality: ASKEP KLIEN DENGAN INTIMACY DAN SEKSUALITY (ERRI A...

Askep pada lansia dengan gangguan intimacy dan seksuality: ASKEP KLIEN DENGAN INTIMACY DAN SEKSUALITY (ERRI A...: "PENDAHULUANSeksualitas pada usia lanjut selalu mendatangkan pandangan yang bias.bahkan pada penelitian di negara barat , pandangan bias ters..."

Askep Klien Dengan Intimacy and Seksuality.Bobby: Askep klien dengan Intimacy and Seksuality.Bobby E...

Askep Klien Dengan Intimacy and Seksuality.Bobby: Askep klien dengan Intimacy and Seksuality.Bobby E...: "Penerapan proses keperawatan meliputi pengkajian menyeluruh,perencanaan yang cermat, stategi implementasi yan tepat dan evaluasi bersekinamb..."

Ne3sA: Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Pain (Anisa)

Ne3sA: Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Pain (Anisa): "Protokol Standar Praktik Keperawatan : Manajemen Nyeri pada Lansia ParadigmaSemua lansia akan bebas dari rasa nyeri, atau setidaknya nyeri y..."

Aspek Keperawatan Lansia di Rumah. Ilmi: ASPEK KEPERAWATAN LANSIA DI RUMAH

Aspek Keperawatan Lansia di Rumah. Ilmi: ASPEK KEPERAWATAN LANSIA DI RUMAH: "KEPERAWATAN KESEHATAN DI RUMAHPENGERTIAN PERAWATAN KESEHATAN DIRUMAH &nbsp..."

Askep pada lansia dengan gangguan intimacy dan seksuality: ASKEP KLIEN DENGAN INTIMACY DAN SEKSUALITY (ERRI A...

Askep pada lansia dengan gangguan intimacy dan seksuality: ASKEP KLIEN DENGAN INTIMACY DAN SEKSUALITY (ERRI A...: "PENDAHULUANSeksualitas pada usia lanjut selalu mendatangkan pandangan yang bias.bahkan pada penelitian di negara barat , pandangan bias ters..."

PSIKOGERIATRI (Ghora Meirza Putra): PSIKOGERIATRI

PSIKOGERIATRI (Ghora Meirza Putra): PSIKOGERIATRI: "Psikogeriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang memperhatikan pencegahan ,diagnosis, dan terapi gangguan fisik dan psikologik atau psikiat..."

ASUHAN KEPERAWATAN GERIATRIK (FAJAR SANTOSO): ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN MASALAH GANGGUAN P...

ASUHAN KEPERAWATAN GERIATRIK (FAJAR SANTOSO): ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN MASALAH GANGGUAN P...: "I. PENDAHULUAN &nbsp..."

Askep Geriatrik (Ari.Rahmawati): ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN INFEKSI PADA USIA ...

Askep Geriatrik (Ari.Rahmawati): ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN INFEKSI PADA USIA ...: "1. Pendahuluan Lansia atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan manusia. Proses men..."

Senin, 20 Desember 2010

keperawatan lansia


KEMAMPUAN INTELEKTUAL LANSIA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN

PERUBAHAN KOGNITIF PADA MANULA SEHAT
Perubahan intelek, memori dan variabel psikologi lainnya sudah banyak diteliti pada manula yang normal. Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan didapatkan beberapa hal :
1.      Kinerja intelektual sebagaimana yang diukur dengan tes kemampuan verbal dalam bidang vokabular (kosa kata), informasi yang komprehensif mencapai puncaknya pada usia 20-30 tahun dan kemudian menetap sepanjang hidup, setidak-tidaknya sampai usia pertengahan 80 an tahun, bila tidak ada penyakit.
2.      Kemampuan melaksanakan tugas yang diberi batas waktu, yang terkait waktu, yang membutuhkan kecepatan, misalnya kecepatan mengolah informasi, mencapai puncaknya pada usia sekitar 20 tahun, kemudian menurun lambat laun sepanjang hidup.
Walaupun sebagian dari penurunan kecepatan ini diakibatkan oleh perubahan dalam bidang motorik dan kemampuan persepsi, didapat bukti bahwa kecepatan pemrosesan dipusat saraf menurun dengan meningkatnya usia. Perubahan ini dialami oleh hamper semua orang yang mencapai usia 70-an. Namun didapatkan juga penyimpangan, yaitu beberapa orang 70 tahun melaksanakannya lebih baik dari pada yang berusia 20 tahun.

Kemunduran terdapat pada performance terutama pada tugas yang membutuhkan kecepatan ddan juga pada tugas yang memerlukan memori jangka pendek. Terlihat adanya kelambanan dalam kecepatan melakukan tugas. Namun, kemunduran ini bergantung pula kepada macam tes yang diberikan.
Misalnya pada tes Thurstone Word Fluency didapatkan tanda kemunduran yang relative dini dengan melanjutnya usia. Pada tes ini subyek disuruh menulis sebanyak-banyaknya kata yang mulai dengan huruf tertentu selama jangka waktu 5 menit. Kemudian ia diberi tugas berupa menuliskan sebanyak-banyaknya kata yang terdiri dari 4 huruf bermula dengan huruf tertentu selama jangka waktu 4 menit.
Namun, bila diberi tugas secara lisan dimana subyek menyebutkan kata yang mulai dengan huruf tertentu, sebanyak-banyaknya dalam 1 menit, hasilnya berbeda dengan tes terdahulu. Pada tes lisan ini kemampuan tidak menurun sampai usia 75 tahun.

KEMAMPUAN INTELEKTUAL
Dari penelitian diketahui bahwa hidup maksimal yang dapat dicapai manusia ialah 116-120 tahun. Tiap kemunduran intelektual, sebelum usia 50 tahun adalah abnormal dan patologis.
Dalam kurun waktu usia 65-75 tahun didapatkan kemunduran pada beberapa kemampuan dengan perbedaan antara individu yang luas. Diatas usia 80an tahun didapat kemunduran pada cukup banyak jenis kemampuan. Banyak kemampuan intelektual yang baru mulai menurun pada usia 80 tahun.
Penemuan dari pemeriksaan psikometrik ialah :
1.      Didapatkan korelasi yang kuat antara tingkat performans intelektual dengan survival lebih lanjut.
2.      Fungsi kognitif  menunjukkan sedikit atau tidak ada penurunan sampai usia sangat lanjut.
3.      Penyakit, dan bukan proses menua yang normal, yang mengurangi fungsi kognitif. Kemampuan intelektual dan harapan hidup menunjukkan korelasi yang positif.

Dari penelitian diketahui bahwa ada fungi otak yang sedikit saja mengalami perubahan atau tidak mengalami perubahan dengan melanjutnya usia, misalnya dalam menyimpan informasi. Namun dengan melanjutnya usia didapatkan penurunan yang kontinyu dari pada kecepatan belajar, kecepatan memproses informasi baru dan kecepatan bereaksi terhadap stimulus sederhana atau kompleks.
Penurunan ini berbeda-beda antar individu, ada yang banyak ada yang hampir tidak ada. Cukup banyak contoh yang menunjukkan bahwa banyak artis,musikus,arsitek,dokter,politikus dan penulis yang masih produktif sampai usia 80an atau 90an. Penyakit yang biasanya mengurangi atau membatasi atau menimbulkan ketidakmampuan pada usia lanjut.
The National Institute of Mental Health (NIMH) melakukan penelitian longitudinal terhadap sukarelawan pria usia lanjut. Mereka di follow up antara 1956 dan 1967. Pada pemeriksaan pertama usia rata-rata ialah 70 tahun dan pada pemeriksaan terakhir 80 tahun. Selama 11 tahun ini skor vocabulary dan skor menyusun gambar meningkat, sskor pada 6 sub tes WAIS lainnya tidak berubah demikian juga tes Raven Matrices. Sedang pada tes DSS didapatkan kemunduran (namun tidak bermakna secara statistic) dan beberapa tes yang dibatasi waktu tampak menurun.
Ada laporan hasil penelitian mengenai performan psikometrik pada 230 idividu yang tidak demen (usia rata-rata 74 tahun) yang diikuti berkala; ternyata fungsi kognisinya stabil sampai usia 80 tahun atau lebih.   

DIMENSIA
Dimensia adalah isilah yang digunakan untuk menggambarkan kerusakan fungsi kognitif global yang biasanya bersifat progresif dan mempengaruhi aktivitas sosial dan okupasi yang normal juga aktifitas kehidupan sehari-hari (AKS). Penyakit yang meningkatkan gejala dimensia adalah penyakit Alzheimer, masalah vascular seperti dimensia multi infark, hidrosefalus tekanan normal, penyakit parkinson, alkoholisme kronis, penyakit pick, penyakit Huntington, dan acquired immunodefisiency syndrome (AIDS).

TAHAPAN DIMENSIA
TAHAP AWAL
Penyakit Alzheimer awal memiliki awal awitan gejala yang tersembunyi dan membahayakan, pada kondisi tersebut terjadi dimensia vascular dengan perubahan-perubahan kognisi yang tiba-tiba. Hiangnya memori terbaru menyebabkan sulitnya mendapatkan informasi baru. Masalah dengan kognitif dan fungsi dimanifestasikan, terutama jika orang tersebut berada dalam situasi yang baru atau yang menimbulkan stress. Perubahan-perubahan kepribadian juga dapat terjadi. Sebagai contoh, jenis kepribadian industry dapat mengalami kurang inisiatif dan menjadi lebih menarikdiri. Orang yang tenang mulai menunjukan ledakan emosi dan menjadi lemas dan gellisah. Terdapat kebingungan antara orientasi waktu dan jarak; seseorang dapat datang memenuhi janji dan waktu atau tempat yang salah atau pergi ke took kelontong dan tidak dapat menemukan jalan pulang.
TAHAP PERTENGAHAN
Ingatan saat ini dan ingatan masa lampau selama dimensia tahap pertengahan dan kurangnya penilaian menyebabkan kekhawatiran tentang keselamatan. Sebagai contoh, seseorang umumnya tidak dapat menggunakan kompor sendiri secara aman dan dapat berkluyuran di luar pada cuaca dingin tanpa baju hangat. Apraksia atau ketidakmampuan melakukan gerakan yang bertujuan  meskipun system sensoris dan motoriknya utuh , juga terjadi. Sebagai contoh; seorang pria akan kehilangan kemampuan mengikat tali sepatu atau dasi. Kerapian akan memburuk, dan orang tersebut mulai membutuhkan arahan dan bantuan dalam aktivitas kehidupannya sehari-hari. Terdapat juga kesulitan dalam bahasa. Orang tersebut dapat mengalami afasia reseptif dan ekspresif, dan juga tidak mampu menemukan kata yang tepat, dapat menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak logis untuk mengisi kekosongan kata tersebut.
TAHAP AKHIR
Selama demensia tahap akhir, orang tersebut menjadi semakin terikat dengan kursi atau tempat tidur. Otot-otot semakin kaku, dapat terjadi kontraktur, dan reflek primitive juga dapat muncul. Terdapat depresi fungsi system imun dan jika gangguan ini disertai dengan imobilitas dapat menybabkan terjadinya pneumonia, infeksi saluran kemih, sepsis, dan dekubitus. Penurunan nafsu makan dan disfagia juga terjadi,aspirasi sering terjadi. Penurunan berat badan umumnya terjadi. Kemampuan berbicara dan berbahasa mengalami gangguan yang parah, disertai penurunan kemampuan komunikasi verbal.

INTERVENSI KEPERAWATAN PADA GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF
Kita mengetahui bahwa beberapa kemampuan mental menurun dengan melanjutnya usia, misalnya memori jangka pendek dan kecepatan melakukan tugas tertentu. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menetralisasi keadaan ini.
1.      Membawa catatan kecil, untuk menulis janji yang harus ditepati, nomor telfon yang penting dan sebagainya.
2.      Menyusun iformasi yang akan diingat. Waktu kita dibangku sekolah atau difakultas, pelajaran yang harus kita hafal kita buat ringkasannya, kita atur dan susun agar mudah mengingatnya. Kita ciptakan kaitan-kaitan atau singkatan-singkatan.
3.      Memkai imajinasi visual, mengaitkan dengan objek yang sudah dikenal.
4.      Meningkatkan kemampuan konsentrasi dan memusatkan perhatian. Bila kita kurang konsentrasi dan kurang memusatkan perhatian tentulah apa yang didengar dan dilihat lebih mudah terlupakan.
5.      Menempatkan benda ditempat tertentu, sehingga mudah diingat.

Mengupayakan agar kemampuan memori dan kognitif dapat dipertahankan dan tidak merosot

Penelitian mengenai ini belu banyak. Namun banyak ahli mendapatkan kesan bahwa bila kita latih otak kita, maka kemunduran mental dapat diperlambat. Manula umumnya masih dapat melakukan lebih banyak dari pada yang biasanya diharapkan dari mereka. Bila mereka ingin memelihara kemampuannya, kemampuan ini harus selalu digunakan. Sering tugas yang dilakukannya belum menggunakan kemampuannya secara optimal. Latihan-latihan dapat membantu keadaan ini. Menua secara normal bukanlah berarti terjadinya degenerassi kepribadian. Namun, inaktivitas dan menganggur terus menerus mengandung bahaya yang dapat mengakibatkan desintegritas kepribadian. Kemampuan memori dapat ditingkatkan melalui latihan, misalnya:
1.      Konsentrasi.
2.      Mencari kata-kata (misalnya yang mulai huruf k; kata yang mulai dengan huruf 1 yang memuat 4 huruf. Dan lain sebagainya).
3.      Melatih memori jangka pendek.
4.      Mereproduksi.
5.      Memformulasi.
6.      Asosiasi.
7.      Mengenal.
8.      Mengisi teka-teki silang.
9.      Mengikuti kuis yang ditayangkan di televisi.
10.  Menyediakan waktu untuk melakkukan latihan-latihan otak lainnya.










DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. dr. SM Lumbatobing: Kecerdasan Pada Usia Lanjut Dan Dimensia. 2006. Balai Penerbit: FKUI. Jakarta
S. Tamher – Noorkasiani. Kesehatan Usia Lanjut dengan pendekatan Asuhan keperawatan. Salemba Medika. 2008. Jakarta.